Apakah Ibu menyusui Boleh Berpuasa?
Apakah Ibu menyusui Boleh Berpuasa?. Saat bulan ramadhan datang mungkin ibu-ibu yang sedang hamil atau menyusui akan bingung dan ragu. Sebab puasa di bulan ramadhan adalah suatu kewajiban bagi muslim yang sudah baligh, tapi ibu-ibu juga harus memikirkan janin yang ada dalam kandungannya bila ibu tersebut sedang hamil atau bayi yang sedang disusuinya. Tapi ibu-ibu tidak perlu khawatir karena menurut penelitian, puasa dalam waktu yang tidak terlalu panjang tidak akan menyebabkan produksi ataupun kualitas ASI akan menurun.
Bila dilihat dari sisi kesehatan, ibu menyusui yang berpuasa akan sulit untuk memenuhi kebutuhan gizi dan energinya. Tapi bukan berarti ibu menyusui dilaranag untuk berpuasa. Bila ibu menyusui dapat menerapkan pola berbuka puasa dan sahur dengan benar, ibu menyusui masih tetap bisa menjalankan ibadah puasa.
Ibu menyusui masih dapat berpuasa asal bisa memenuhi syarat-syarat berikut ini
Memenuhi kebutuhan serat lebih banyak
Saat berpuasa selama hampir 13 jam tanpa makanan atau minuman, membuat ibu menyusui membutuhkan lebih banyak serat dibandingkan hari-hari biasa. Saat yang paling tepat untuk memenuhi kebutuhan serat adalah saat makan sahur. Saat sahur hendaklah ibu menyusui membuat makanan yang selalu dilengkapi dengan sayuran atau buah-buahan. Sebab serat banyak terdapat pada sayuran dan buah-buahan. Ibu menyusui harus terpenuhi kebutuhan seratnya saat berpuasa karena agar mencegah terjadinya kontipasi. Kebiasaan mengkonsumsi sayur dan buah saat sahur dapat membuat ibu menyusui dapat menahan rasa lapar lebih lama.
Waktu istirahat yang cukup
Untuk menjaga agar produsi ASI tetap lancar saat menjalankan ibadah puasa, sebaiknya Ibu menyusui dapat meluangkan waktu untuk tidur siang selama 1 jam. Salah satu cara untuk menjaga kesehatan tubuh dan kualitas ASI adalah dengan istirahat ynag cukup. Disarankan juga untuk ibu hamil untuk tetap beraktivitas di pagi dan sore hari.
Tetap makan 3 kali sehari
Ibu menyusui yang sedang berpuasa harus tetap menjaga pola makan 3 kali sehari. 3 kali dalam sehari yaitu saat makan sahur, saat berbuka puasa, dan saat menjelang tidur. Dengan tetap menjaga pola makan yang baik maka pemenuhan gizi dan nutrisi dapat terpenuhi serta kualitas ASI pun dapat terjaga. Ibu menyusui juga bisa meminum segelas susu di saat makan sahur dan berbuka puasa. Karena susu mengandung protein dan kalsium yang dibutuhkan selama menyusui.
Dr. Jeanne Roos Tikoalu, SpA dari Rumah Sakit Puri Indah Jakarta Barat mengatakan bahwa ibu menyusui harus cukup makan dengan gizi yang seimbang dan cukup konsumsi air saat tidak puasa yaitu antara waktu berbuka sampai sahur. "Bila ibu memiliki motivasi yang kuat untuk memberikan yang terbaik bagi bayinya, pasti ibu akan bisa tetap mempertahankan kegiatan laktasinya," ujar Jeanne. Bila ibu merasa haus dan tidak tahan untuk puasa dan menyusui, usahakan mempunyai cadangan ASI. Tetapi jika tidak memiliki cadangan ASI ibu dapat memeras ASI setiap kali selesai menyusui bayinya. "Jangan lupa mencantumkan tanggal dan jam waktu pemerahan ASI cadangan tersebut dan gunakan ASI yang sudah disimpan terlebih dahulu," kata Jeanne. Walaupun ASI yang keluar saat pemerahan hanya berjumlah sedikit, kandungan lemaknya cukup tinggi sehingga dengan jumlah sedikit sudah cukup dapat mengenyangkan bayi, kata Jeanne.
Jadi, bagi ibu menyusui boleh berpuasa tapi ibu menyusui harus dapat memenuhi kebutuhan gizi dan nutrisinya saat berpuasa. Dengan begitu ibu-ibu menyusui sudah tidak bingung lagi saat bulan ramadhan datang. Baca juga Macam-Macam Penyakit Pada Bayi Yang Harus Diketahui.